Dinas Kesehatan dan Muspika Kec. Bongan Gencarkan Upaya Percepatan Penurunan Stunting
Kutai Barat – Dalam upaya mendukung program nasional percepatan penurunan stunting, Dinas Kesehatan bersama Muspika Kecamatan Bongan terus melakukan berbagai langkah konkret. Berdasarkan data terbaru, kasus stunting di Kecamatan Bongan tercatat cukup tinggi, dengan 115 kasus dari 827 balita. Hal ini memerlukan perhatian serius dari berbagai pihak untuk menekan angka stunting di wilayah tersebut.
Kolaborasi antara TNI, Polri, dan pemerintah kecamatan dinilai sangat penting dalam mendukung program ini. Dinas Kesehatan, melalui Puskesmas Kecamatan Bongan, menjadi pelopor dalam upaya pencegahan dan penanggulangan stunting. Berbagai program telah dilaksanakan, di antaranya edukasi kepada masyarakat tentang gizi seimbang dan pentingnya pencegahan stunting sejak dini.
Upaya yang dilakukan termasuk pemberian makanan pendamping ASI, distribusi vitamin, serta penyuluhan mengenai pola hidup sehat. Selain itu, Puskesmas juga memberikan perhatian pada bahaya pernikahan dini yang berpotensi mempengaruhi kesehatan anak, serta melantik kader-kader kesehatan di setiap desa. Jaminan kesehatan melalui BPJS juga menjadi salah satu poin penting dalam mendukung kesehatan ibu dan anak.
Dalam pertemuan yang digelar hari ini, diharapkan upaya kolaboratif ini dapat mempercepat penurunan angka stunting di Kecamatan Bongan. "Kami berharap program nasional ini berhasil dengan baik sehingga generasi yang lahir di masa mendatang lebih sehat dan produktif," ujar salah satu perwakilan Dinas Kesehatan.
Dengan berbagai langkah tersebut, diharapkan tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan anak terus meningkat, dan kasus stunting di wilayah ini dapat ditekan secara signifikan.
Humas Polres Kutai BaratDinas Kesehatan dan Muspika Kec. Bongan Gencarkan Upaya Percepatan Penurunan Stunting
Kutai Barat – Dalam upaya mendukung program nasional percepatan penurunan stunting, Dinas Kesehatan bersama Muspika Kecamatan Bongan terus melakukan berbagai langkah konkret. Berdasarkan data terbaru, kasus stunting di Kecamatan Bongan tercatat cukup tinggi, dengan 115 kasus dari 827 balita. Hal ini memerlukan perhatian serius dari berbagai pihak untuk menekan angka stunting di wilayah tersebut.
Kolaborasi antara TNI, Polri, dan pemerintah kecamatan dinilai sangat penting dalam mendukung program ini. Dinas Kesehatan, melalui Puskesmas Kecamatan Bongan, menjadi pelopor dalam upaya pencegahan dan penanggulangan stunting. Berbagai program telah dilaksanakan, di antaranya edukasi kepada masyarakat tentang gizi seimbang dan pentingnya pencegahan stunting sejak dini.
Upaya yang dilakukan termasuk pemberian makanan pendamping ASI, distribusi vitamin, serta penyuluhan mengenai pola hidup sehat. Selain itu, Puskesmas juga memberikan perhatian pada bahaya pernikahan dini yang berpotensi mempengaruhi kesehatan anak, serta melantik kader-kader kesehatan di setiap desa. Jaminan kesehatan melalui BPJS juga menjadi salah satu poin penting dalam mendukung kesehatan ibu dan anak.
Dalam pertemuan yang digelar hari ini, diharapkan upaya kolaboratif ini dapat mempercepat penurunan angka stunting di Kecamatan Bongan. "Kami berharap program nasional ini berhasil dengan baik sehingga generasi yang lahir di masa mendatang lebih sehat dan produktif," ujar salah satu perwakilan Dinas Kesehatan.
Dengan berbagai langkah tersebut, diharapkan tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan anak terus meningkat, dan kasus stunting di wilayah ini dapat ditekan secara signifikan.
Humas Polres Kutai Barat
Comments
Akma Dinova :
Semoga sehat selalu anak negeri
Balas